Sharing kita

 

 

Alex

Tuhan bekerja melalui cara yang sangat luar biasa, dan saya merasakan hal itu terjadi di dalam hidup saya. Dari seorang yang bertekad untuk kerja di luar negeri sebagai seorang TKI setelah lulus SMU, saya diberikan ijin oleh Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya di kampus ini. Kuliah bukanlah cita-cita saya dan masuk BiNus juga tidak pernah terlintas dalam pikiran saya. Tapi merupakan rencana Tuhan, saya masuk kampus ini, mengenal apa yang disebut dengan PO BiNus. Ikut dalam pembinaan kelompok kecil dan terlibat dalam pelayanan. Banyak hal yang saya alami secara pribadi : pertemuan-pertemuan dengan Tuhan, perubahan-perubahan yang Tuhan kerjakan di dalam hidup saya dan juga perubahan-perubahan yang saya lihat terjadi di dalam hidup teman-teman saya, suatu sukacita yang luar biasa. Satu hal yang saya ingin bagikan, Tuhan memanggil saya untuk menjadi pelayan-Nya di kampus ini, dan saya percaya Dia juga memanggil teman-teman.

 

 

 

 

 

Dorma

Waktu pertama kali dengar dari Yeni kalau saya terpilih jadi pengurus di PO adalah hal yang sangat mengagetkan bagi saya. Soalnya saya paling males kalo disuruh datang ke PO. Selanjutnya Alex telepon suruh gumulin sampai hari kamis, tapi di dalam hati saya ngak gumulin. Waktu ditanya saya jawab iya saja, tanpa ada beban untuk melayani.  Saya sangat bersyukur pada Tuhan ditengah – tengah kejatuhan saya selama kira – kira 1 tahun, Tuhan menangkap saya melalui PO untuk kembali padaNya. Masa awal pelayanan saya jalani tanpa beban apa – apa, hanya terfokus pada job oriented. Tapi setelah saya ikut ret – ret pengurus di Kota Bunga saya jadi ngerti apa pelayanan itu sesungguhnya. Di kepengurusan ini Tuhan banyak sekali mengubah karakter – karakter saya, dan saya sangat bersyukur sekali untuk perubahan – perubahan itu. Banyak sekali kejadian - kejadian yang sangat tragis yang Tuhan ijinkan saya alami, kadang – kadang hal itu perlu untuk merubah pandangan saya akan suatu hal.  Dalam pelayanan selama hampir 1 tahun banyak sekali gesekan yang saya alami dengan sesama pengurus, kadang – kadang saya menjadi sangat kecewa akan hal itu. Tetapi saya kembali diingatkan akan Firman Tuhan kalau besi itu menajamkan besi, semua gesekan itu boleh terjadi untuk semakin mengubah karakter – karakter yang tidak berkenan di mata Tuhan. Dari hari ke hari saya juga  terus belajar untuk memiliki hati yang seperti anak kecil, hati yang mau belajar dan yang mau diubahkan. Sungguh indah apabila kita merelakan diri kita untuk dibentuk lebih lagi oleh Tuhan dan biar YESUS saja yang semakin bertambah besar dalam hidup kita. Amin.     

 

 

 

 

 

Sandra

Saya sangat mengucap syukur atas kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani di kampus ini. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan mendapatkan kesempatan tersebut. Awal perkuliahan saya jalanin dengan kekecewaan karena pada dasarnya saya memang tidak pernah memimpikan untuk masuk BiNus. Tapi puji Tuhan, dalam kekecewaan itu, Tuhan tidak meninggalkan saya, sebaliknya dalam kekecewaan itu, Ia membentuk saya. Banyak hal yang saya pelajari dan banyak pembentukan yang saya alami, di antaranya saya belajar untuk memimpin, saya belajar untuk ber-PA dengan baik dan benar dan masih banyak hal lagi. Walaupun memang dalam pelayanan banyak juga duka yang saya alami, tetapi sukacita yang saya dapatkan dan rasakan jauh lebih besar. Saya belajar untuk tidak memandang kepada manusia, sekalipun ia adalah seorang yang seiman dan sesama rekan pelayanan, ia tetaplah manusia yang dapat mengecewakan saya. Dalam pelayanan hanya Tuhan yang menjadi sosok yang patut diteladani. Banyak harga yang harus dikorbankan dalam melayani Tuhan di kampus, salah satunya yang paling nyata adalah waktu. Tapi saya tidak pernah menyesalinya, saya menyadari waktu saya di kampus begitu terbatas. Karena itulah, kesempatan pelayanan ini tidak boleh disia-siakan atau dikerjakan dengan sembarangan. Saat ini tanpa terasa, saya sudah 2 tahun melayani di PO BiNus, ini berarti tinggal sebentar lagi kesempatan saya untuk melayani. Rasanya berat bagi saya untuk menjadi alumni dan meninggalkan PO, wadah yang dipakai Tuhan untuk membentuk saya. Seandainya waktu dapat diputar kembali, saya ingin sekali kembali ke awal pelayanan saya di tempat ini. Sungguh tiada yang lebih indah dalam hidup kita selain melayani Tuhan.

 

 

 

 

 

Fajar

Selama dalam kepengurusan di PO banyak hal yang dapat saya pelajari, seperti KK (Kelompok Kecil), PA dsb, yang tidak saya dapatkan di gereja. Ya...kalau suka duka dalam pelayanan pasti semuanya pernah merasakannya bukan? Begitu juga saya, kalau sukanya saya dapat banyak mengenal kepribadian masing-masing pengurus dan fellowshipnya, kalau dukanya, ya..tanggung jawab yang besar (bagi saya) yang tidak dapat saya maksimalkan dan dalam penyesuaian diri dengan pengurus yang lain. Tapi ya dalam semuanya itu kita dibentuk oleh Allah dan itu perlu suatu proses. Satu hal yang selalu aku ingat dalam pelayanan jangan pernah memandang manusia sebab kalau kita memandang manusia itu bakalan kecewa, tapi pandang Allahmu yang tak pernah mengecewakan kamu. Akhir kata aku mau ucapin thanks banyak untuk sobat-sobatku dalam kepengurusan dan teman-teman di PO  and maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.

 

 

 

 

 

Lince

Puji Tuhan aku bisa kenal PO! Banyak sekali yang aku dapat dari PO, mulai dari yang paling dasar, yaitu saat teduh. Aku baru tahu sebagai anak Tuhan harus bersaat teduh (menyediakan waktu yang terbaik untuk bersekutu dengan Tuhan) saat retret PO’98 dan banyak hal lagi yang aku dapat terutama setelah menjadi pengurus PO di mana aku belajar untuk mengandalkan Tuhan lebih lagi dan belajar untuk mengasihi orang-orang yang tidak sekarakter dengan aku. Melalui PA dan pembinaan, aku boleh belajar menggali Firman Tuhan lebih lagi. Pokoknya banyak hal yang aku dapat dari PO yang dapat membantu pertumbuhan rohaniku. Jadi pesanku : pergunakanlah wadah yang ada (PO) untuk mengenal Kristus lebih lagi.

 

 

 

 

 

Thedy

Saya mulai melayani di PO KA sebagai pengurus (Sie. Pemerhati) sejak tahun ajaran 1999/2000, saat itu saya ditelpon oleh salah satu pengurus PO, dia menanyakan apakah saya rindu dan terbeban untuk melayani di kampus yaitu sebagai Sie. Pemerhati. Saya dikasih waktu seminggu untuk menggumulkan hal ini. Saya sempat bingung juga, pemerhati ? Nggak salah ? Saya khan orang yang tidak pandai bergaul, pemalu, paling susah perhatiin orang, gimana mungkin mau perhatiin orang ? Dan saya berdoa beberapa kali kepada Tuhan tapi belum mendapatkan jawaban apakah saya bisa dan mampu untuk menerima pelayanan ini, tapi setelah saya konsultasi dengan salah seorang pengurus PO yang juga teman saya, dan dijelasin tentang motivasi yang benar dalam pelayanan dan apa arti dari pelayanan, akhirnya saya memutuskan untuk menerima pelayanan ini. Pada awal pelayanan memang terasa sangat berat sekali, saya harus membuat rencana kerja dan segala macamnya ditambah lagi saya belum mengenal sesama pengurus KA maupun pengurus lainnya, tapi lambat laun saya bisa mengenal bahkan bisa berteman akrab dengan mereka. Selama menjadi pengurus PO khususnya sebagai Sie. Pemerhati begitu banyak hal yang saya dapatkan dan saya pelajari. Tapi hal yang paling berharga yang saya dapatkan selama saya melayani di PO sebagai pengurus adalah pengetahuan dan kehidupan rohani saya boleh semakin bertumbuh, saat teduh saya, doa saya, pengetahuan Alkitab dan apa artinya persekutuan oikoumene serta apa artinya sebuah keselamatan yang dianugerahkan Tuhan dan  tentu saja pengenalan akan Kristus. Selama melayani di PO tentu saja ada hal-hal yang menyenangkan dan yang tidak, tapi dari semua hal yang boleh terjadi itulah saya semakin dibentuk dan bertumbuh, saya boleh semakin mengandalkan Tuhan dalam hidup saya. Dan Kadang-kadang ada juga sesama pengurus yang mungkin sifatnya, sikapnya, gayanya atau hal lainnya yang menyakiti saya dan yang saya tidak suka, tapi disinilah saya boleh belajar tentang karakter orang, sifat orang dan belajar menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Dan kadang dalam perjalanan pelayanan itu saya kadang merasa capek dan bosan juga, kenapa bisa begitu ? Setelah saya koreksi ternyata saya melaksanakan pelayanan saya sebagai suatu rutinitas atau suatu tugas bukan suatu pelayanan, saya tidak menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Akhirnya untuk memulai suatu pelayanan bukan bisa atau mampu tidaknya yang kita pertanyakan tapi mau atau tidaknya kita untuk melayani Tuhan. Dan dalam pelayanan itu jangan pernah berpikir untuk melayani manusia  karena yang kita layani bukan manusia tapi Tuhan, kalau kita melayani manusia maka niscaya kita akan kecewa.

 

 

 

 

 

Linda

Pernahkah teman-teman memperhatikan isi pengumuman apa yang tak pernah hilang setiap minggunya ? Kalau teman-teman memperhatikan setiap isi pengumuman pasti di dalamnya ada jadwal Persekutuan Doa (PD). Sebagai sie doa saya merasa prihatin akan keberadaan PO selama ini. Kenapa ? Sebab PD tersebut selama ini jarang sekali dihadiri jemaat. Padahal sesungguhnya PD diadakan bukan hanaya untuk pengurus tapi juga untuk jemaat, tepatnya untuk orang-orang yang memiliki kerinduan untuk berdoa. Jikalau saya ditanya bagian apa yang paling saya suka dalam PD. Jawaban saya adalah ‘saat sharing’ . Kenapa ? Karena lewat sharing saya bisa mengetahui beban pergumulan teman-teman sepelayanan saya dan saya juga dapat melihat bagaimana kehidupan rohani mereka. Dan adalah saat-saat yang indah juga saat semua yang hadir bersama-sama mendoakan pergumulan yang ada. Melalui sharing ini saya juga ingin mengajak teman-teman semua datang ke PD yang ada. Kami menunggu kehadiran teman-teman dan “Tetaplah Berdoa” (1 Tes 5:17)

 

 

 

 

 

Erpik

Hi teman-teman, saya ingin membagikan sebagian berkat yang Tuhan sudah berikan selama mengikuti PO KA. Saya bersyukur kepada Tuhan karena khususnya dalam pelayanan, pembentukan akan sifat dan karakter saya sudah diubahkan sedikit demi sedikit. Tidak pernah terpikirkan dalam pikiran saya, kalau saya bisa seperti sekarang ini. Dan saya merasakan sukacita ketika saya melayani di sie perlengkapan ini. Meskipun awalnya, saya tidak mengerti sama sekali tentang sound system, minjam ruangan dan sebagainya. Selain itu, di PO KA ini juga, saya memiliki teman-teman yang baik, saya juga dapat mensharingkan pergumulan-pergumulan yang saya hadapi kepada mereka. Mereka juga sering menguatkan dan saling mendoakan. Kayaknya segitu aja sharing saya. Saya ingin mengingatkan kalian kembali, agar kita dapat berserah total kepada Dia, karena Tuhan Yesus akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Amin.

 

 

 

 

 

Yenni

Terima Kasih Tuhan mungkin hanya itu yang bisa saya ucapkan, kalau Tuhan boleh menempatkan saya dalam Kepengurusan PO, POKA khususnya. Pertama menerima pelayanan saya merasa takut juga, tapi ada satu kata-kata yang sangat menguatkan saya ketika saya menerima pelayanan ini, “Tuhan akan terus menambahkan kepadamu”, kata-kata itulah yang terus mendorong saya dalam saya melayaniNYa, dan itu benar adanya, pembentukan Tuhan benar-benar terjadi dalam hidup saya, memang memerlukan proses. Tapi saya sangat sukacita sekali jika saya kembali mengingat semuanya itu, sangat indah sekali rencana Tuhan itu. Dalam pelayanan tentu ada banyak yang saya dapatkan, selain dapat melayani Dia, saya juga bisa kenal teman-teman pengurus dan ada kebersamaan yang indah bersama dengan mereka.Teman-teman satu hal yang ingin saya bagikan yaitu dalam melayani Tuhan ada banyak harga yang harus kita bayar, kita harus siap untuk semuanya itu.

 

 

 

 

 

Hera

Saya bersyukur banget karena Tuhan telah mendengar doa saya, karena sebelum saya masuk ke BiNus, saya mempunyai suatu keinginan kalau saya harus bisa melayani di kampus. Karena selama saya sekolah (SMU), saya sudah melayani di Gereja sebagai guru sekolah minggu (GSM), padahal saya ingin melayani sebagai singer atau MC, tapi saat itu tidak memungkinkan karena latihannya malam dan mama saya tidak mengizinkan saya keluar malam-malam. Jadi saya hanya melayani sebagai GSM. Nah, saya bersyukur banget karena saat ini saya bisa melayani (± 2 tahun) di PO BiNus, baik sebagai pengurus maupun sebagai MC. Begitu banyak hal yang boleh saya dapatkan di PO, mulai dari pembentukan, suka dan duka di dalam pelayanan saya. Mungkin saya terkadang jatuh, tapi pada saat-saat seperti itu, justru saya lebih merasakan kasih Tuhan yang begitu besar, indah dan ajaib bagi saya. Saya juga merasakan dukungan dari teman-teman sepelayanan. Ok deh, jika saya sharing semua tentang pelayanan saya di PO, mungkin warta kita tidak cukup dan kasihan teman-teman lain yang juga ingin sharing. Tapi satu hal yang boleh saya bagikan untuk teman-teman, layanilah Tuhan di mana kita berada, khususnya saat ini, kita berada di kampus ini. Sebuah pelayanan yang unik, yang tidak mungkin kita kerjakan jika kita telah lulus. Dan ingat : Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Amin.