AL QUR’AN

MU’JIZAT TERBESAR SEBAGAI PARADIGMA IPTEK DAN KEHIDUPAN

Al Qur’an sesungguhnya adalah kalam Allah sebagai kamus kehidupan yang setiap saat harus kita buka dan kita baca untuk mendapatkan arti dan makna tentang kehidupan yang sebenar-benarnya. Al Qur’an membuat kata kunci yang sangat bermanfaat dalam berkomunikasi dengan Allah SWT., dengan alam semesta, dengan manusia bahkan dapat untuk meraih kualitas spiritual dalam bentuk takwa. Disamping itu sesungguhnya Al Qur’an merupakan paradigma ilmu pengetahuan dan teknologi serta sains modern.

Untuk membuktikan apakah benar bahwa seseorang yang datang kedunia ini adalah utusan Allah maka para Rasul Allah itu diberi berbagai macam keistimewaan yang tidak ada tandingannya dan tidak dapat ditiru oleh manusia. Keistimewaan ini benar-benar menyalahi atau bertentangan dengan peristiwa-peristiwa adat kebiasaan yang terjadi di dunia ini. Peristiwa inilah yang dalam Islam dikenal dengan sebutan Mu’jizat. Nabi Musa dengan tongkatnya yang berubah menjadi ular yang besar, Nabi Isa dengan keistimewaan nya bisa menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal dunia, Nabi Ibrahim AS bisa merasa dingin dalam kobaran api serta Nabi Muhammad SAW mendapatkan Al Qur’an yang tiada tandingannya baik ditinjau dari keindahan susunan kalimatnya, Al Qur’an memiliki nilai sastranya yang sangat tinggi tiada tara dan yang penting adalah substansi yang terkandung didalamnya teramat kompleks mencakup berbagai aspek kehidupan dan ilmu pengetahuan baik tentang alam fisika maupun metafisika. Didalam Al Qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang, kendati dibantu oleh jin sekalipun mereka tidak akan dapat membuat kitab yang serupa atau menyamai Al Qur’an.

Allah SWT berfirman :

" Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mengadakan yang serupa Al Qur’an ini, niscaya tidak mereka akan dapat membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian ( yang lain )."

( QS. Al Israa 88 )

Nama lain dari Al Qur’an adalah Al Kitaab atau Kitaabullah, merupakan synonim dari perkataan Qur’an yang artinya bacaan . Al Qur’an disebut juga dengan Al Furqaan artinya pembeda yaitu membedakan antara yang benar dan yang bathil dan ada juga yang menyebutnya dengan Adz Dzikr, artinya peringatan.

Ada tiga pendapat ulama tentang Nuzulul Qur’an yaitu :

  1. Al Qur’an pertama diturunkan pada malam Qadar, setelah itu berangsur-angsur turun sampai selesai seluruhnya.
  2. Al Qur’an turun ke dunia dalam kurun waktu 23 malam qadar selama 23 tahun.
  3. Al Qur’an turun sekaligus pada malam qadar ke langit dunia lalu berangsur-angsur disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Pada pendapat yang ketiga ini ulama membagi lagi bahwa turunnya Al Qur’an melalui 3 tingkatan yaitu :

  1. Berada di Lauhil-Mahfuudz sebagaimana firman Allah SWT :

" Sebenarnya apa yang engkau sampaikan kepada mereka bukanlah Syair atau Sihir ), bahkan ialah Al-Qur’an yang tertinggi kemuliaannya. ".

( QS. Al Buruuj 21 )

" ( Lagi yang terpelihara dengan sebaik-baiknya ) pada Lauhil-Mahfuudz ".

( QS. Al Buruuj 22 )

  1. Kemudian dari Lauhil-Mahfuudz turun ke Baitul ‘Izzah, sebagaimana firman Allah SWT:
  2. " Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Qur’an pada malam qadar ".

    ( QS. Al Qadar 1 )

  3. Dari Baitul ‘Izzah turun secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad selama 23 tahun sesuai dengan kebutuhannya sebagaimana firman Allah SWT :

" Al Qur’an itu kami turunkan berangsur-angsur agar engkau membacakan nya kepada manusia perlahan-lahan, Kami menurunkannya bagian demi bagian "

( QS. Al Isra 106 )

 

Ditinjau dari masa turunnya maka Al Qur’an dibagi atas dua golongan yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Mekah atau sebelum Nabi hijrah ke Madinah, dinamakan ayat-ayat Makkiyyah, jumlahnya meliputi 19/30 dari isi Al Qur’an atau teridiri dari 86 surat atau 4.780 ayat. Pada umumnya ayatnya pendek-pendek bayak perkataan Ya Ayyuhannaas dan sedikit perkataan Ya Ayyuhalladzina Aamanu. Mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ancaman dan pahala, kisah-kisah ummat terdahulu yang memuat ajaran budi pekerti. Sedangkan ayat yang diturunkan di Madinah atau sesudah Nabi hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, jumlahnya meliputi 11/30 dari isi Al Qur’an terdiri dari 28 surat atau 1.456 ayat. Pada umumnya ayatnya panjang-panjang, banyak terdapat perkataan Ya Ayyuhalladzina Aamanu dan sidikit perkataan Ya Ayyuhannaas. Mengandung hal-hal yang berkaitan dengan hukum kemasyarakatan, ketatanegaraan, hukum perang, hukum internasional, hukum antar agama dan lain sebagainya.

Namun masalahnya adalah, apa sebenarnya maksud diturunkannya Al Qur’an ? Karena persepsi masyarakat terhadap Al Qur’an dewasa ini secara teori masih dalam koridor petunjuk hidup dan sebagai kaca mata kehidupan. Namun ternyata dalam kehidupan sehari-hari, dalam bertingkah laku, berilmu pengetahuan, berpolitik, berekonomi, sosial, dan berbudaya tidak lagi merujuk kepada Al Qur’an tapi cenderung berkiblat pada buku-buku yang memuat pandangan hidup kapitalis, sosialis, sekularis, komunis, materialis, zionis dan sebagainya. Memang buku-buku tersebut judulnya sangat menarik dan manusiawi padahal isinya sangat materialistis. Sedangkan Al Qur’an yang diklaim seakan hanya ditujukan untuk ummat Islam saja, sesungguhnya adalah milik seluruh ummat manusia sesungguhnya mengandung banyak fenomena alam yang baru dapat disingkapkan saat ini ketika kemajuan ilmu dan teknologi menyoroti ayat-ayatnya.

Aspek-aspek ilmiah yang terkandung dalam Al Qur’an sangat menakjubkan, sebab sama sekali tidak diduga bahwa teks yang disusun sejak limabelas abad yang lalu itu dapat ditemukan bermacam-macam keterangan yang berkaitan dengan berbagai hal yang sangat cocok dengan pengetahuan ilmiah modern. Al Qur’an berisi limpahan refleksi dan buah pemikiran tentang antariksa dan bumi yaitu ilmu yang sangat berguna bagi para ilmuwan modern. Al Qur’an juga mengajarkan manusia untuk bersikap jujur dan berani mengatakan kebenaran sekalipun perkataan yang benar itu akan membawa dia dalam kesulitan Sayangnya ummat Islam sendiri banyak yang meninggalkan pedoman Al Qur’an dan memfungsikannya benda tersebut sebagai benda yang paling sakral penangkal bala, menjadi penghuni pojok serambi masjid atau diletakkan diatas lemari yang penuh debu dan tidak terawat dengan baik. Potongan-potongan ayatnya banyak menghiasi dinding rumah dalam gaya kaligrafi menjadi simbol-simbol dalam bentuk perhiasan agar bernuansa Islami. Padahal sebagai ummat Islam seharusnya sadar bahwa Al Qur’an adalah sumber kebenaran yang mutlak tidak ada keraguan padanya. Menjadi pedoman untuk seluruh ummat manusia dan bisa dimanfaatkan sebagai kurikulum seluruh kehidupan yang mampu menjangkau millennium masa silam dan masa depan.

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa maksud Al Qur’an diturunkan adalah :

  1. Memperkenalkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dari sejumlah Rasul, Malaikat, manusia, masalah agama dan segala yang manusia tidak tahu ( Hudallinnaas ).
  2. Mengadakan berbagai macam perbaikan terhadap kekeliruan manusia dalam bidang-bidang :

  1. Ketuhanan ( Aqidah )
  2. Akhlaq yaitu memperbaiki moral ummat manusia
  3. Sistem sosial yaitu menghilangkan perbudakan dan diskriminasi
  4. Politik kenegaraan termasuk reformasinya
  5. Perekonomian dengan penghapusan masalah riba
  6. Kewanitaan dengan mengangkat martabatnya
  7. Memerdekakan akal fikiran dan memberantas perbudakan

Sebagaimana mu’jizat terbesar yang pernah diberikan Allah kepada Rosulnya, Al Qur’an memiliki berbagai macam keistimewaan antara lain :

  1. Susunan kalimatnya sangat indah dan nilai sastranya sangat tinggi
  2. Isinya sangat luas dan dalam mencakup berbagai aspek tentang ilmu pengetahuan baik tentang alam fisika maupun metafisika seperti tentang bumi, bulan, matahari, planet-planet maupun alam gaib.
  3. Enak didengar dan dapat menyentuh kalbu sekalipun tanpa iringan musik
  4. Keutuhan dan keasliannya tetap terpelihara sepanjang masa
  5. Tidak dapat ditiru orang sekalipun hanya satu ayat saja
  6. Ramalan-ramalannya sangat tepat misalnya didalam Al Qur’an disebutkan bahwa Fir’aun akan diawetkan orang untuk bukti kebenaran sejarah bagi generasi yang akan datang dsb.
  7. Kitab yang paling banyak dihafal dan dibaca orang bukan hanya maksudnya tapi sampai kepada susunan redaksinya.
  8. Disusun secara metematis, padahal dulu orang belum mengenal matematika.

Pada saat sekarang ini dengan mudahnya orang dapat mengetahui melalui komputer berapa jumlah kata Allah dalam Al Qur’an dan lain sebagainya. Misalnya kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim terdiri dari 27 huruf latin namun dalam huruf Arab hanya ada 19 huruf. Jumlah Surat dan kalimat Bismillah ada 114 yang akan habis dibagi dengan 19 yaitu hasilnya 6. Selain diawal surat kata Bismi ada 3 sedangkan kata Ismi ada 19, sehingga 3 x 19 = 54 : 19 = 3. Kata-kata Allah jumlahnya 2698 : 19 = 142, kata Rahman ada 57 : 19 = 3, kata Rahim ada 114 : 19 = 6.

Didalam Al Qur’an sering ada surat yang diawali dengan huruf-huruf tertentu seperti ya dan sin, alif lam mim, maka apabila diawali dengan huruf-huruf tersebut didalamnya akan terdapat huruf-huruf itu yang habis dibagi 19 misalnya huruf ya-sin ada sebanyak 285 : 19 = 15, huruf tha dan ha ada 342 : 19 = 18.

Mengapa jumlah yang ada seluruhnya habis dibagi dengan sembilan belas ? Hal itu tidak begitu penting, karena yang penting adalah sebagai muslim kita harus mengetahui apa kewajiban kita terhadap Al Qur’an, antara lain adalah :

  1. Membacanya setiap saat karena Al Qur’an berarti bacaan
  2. Memahami segala isi kandungannya
  3. Meyakini kebenarannya
  4. Mengamalkan segala isinya yang mengandung peringah dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya
  5. Membelanya dari berbagai macam gangguan dengan cara mengajarkan membaca bagi mereka yang belum bisa, menyadarkan mereka yang mulai ragu akan kebenarannya, menyebarkan ke berbagai penjuru dunia, memelihara dengan sebaik-baiknya ditempat yang terhormat dan tidak disamakan dengan kitab-kitab lainnya.

" Hanya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambah teguhlah keimanan mereka serta mereka berserah diri kepada Allah ".

( QS Al Mu’minun 2 )

 

 

----------------------------------------- M.A.F.