Surf to AMIK@com.....all
about IT!!!
|
Home Tips&Tricks Join Amik/YPTN
Password windows98
Mengoptimalkan
manfaat replace untuk editing
Setting umum untuk BIOS
Password
Windows98
Jika anda lupa password untuk masuk Windows98,
anda hanya perlu tekan tombol esc ketika
kotak dialog password muncul. kemudian Windows tampil dgn tampilan
default,
tapi jika ini berlangsung terus-menerus pasti
menjengkelkan. ada cara lain untuk menyiasatinya, setelah anda masuk
Windows98, hapus file yang berekstensi*.pwl
yang ada pada direktori Windows.
Sebagai contoh,bila anda biasa logon keWindows98
dengan nama "user", maka hapus file user.pwl.lalu pilih menu
start,shutdown, kemudian klik Close
All Programs dan logon sebagai "new user"
Ketika kotak dialog password muncul, isi
"user
name" seperti biasa, kolom password anda dapat diisi dgn yang
baru.
sekarang anda dapat masuk Windows dengan password
baru.
Mengoptimalkan
manfaat replace untuk editing
Fasilitas replace dalam program aplikasi Windows,
terutama Windows2000, seringkali hanya digunakan untk mengganti suatu teks
yang sudah diketik dgn teks pengganti. misalnya kata eks diganti
dgn mantan dan sejenisnya. padahal banyak kemampuan editing lain
yang dapat diperoleh dengan fasilitas Replace ini.
untuk mengoptimalkan fasilitas Replace ini, berikut
dibahas tentang
Merubah
Setting refresh diluar spesifikasi
Pemakaian monitor dengan refresh rate tinggi jarang digunakan karena
ketidaktahuan sewaktu membeli monitor.
Apalagi mereka yang membeli monitor mahal tetapi tidak tahu apa sebenarnya
yang membuat monitor tersebut memiliki nilai lebih.
Monitor yang lebih mahal dari harga umum memang memiliki daya tahan
yang lebih, tipe tabung yang lebih baik dan mungkin berbeda sama sekali
serta refresh rate yang lebih tinggi. Belum lagi komponen yang digunakan
yang umumnya memiliki kualitas yang lebih baik.
Masalah refresh rate pada monitor memang ditentukan oleh pembuat monitor
itu sendiri. Rekomendasi dari pembuat monitor terkadang menempatkan setting
diluar spesifikasi yang tidak tertulis didalam buku manual. Pembuat membuat
kerja sama untuk setting monitor pada pembuat OS (misalnya Windows) sesuai
pada tingkat yang aman. Nyatanya pada pengujian dengan monitor Philips
Brilliance 15 inch (Tipe 105) sedikit berbeda spesifikasinya dari data
yang ada pada manual book. Setting tertinggi pada manual untuk tingkat
resolusi adalah 1280X1024. Ternyata setelah digunakan dengan Diamond VGA
PCI dengan chipset S3 968 8MB (Th 1995) resolusi mampu tampil pada 1600X1280.
Karena VGA Diamond adalah VGA kelas atas pada tahun 1995, tampilan tersebut
dapat digunakan oleh Philips 105 walaupun hanya dengan mengunakan refresh
rate 56Hz (interlace). Hal ini tidak terdapat pada manual book karena tipe
tersebut mengiklankan monitor untuk kelas non-interlace.
Hal ini juga berlaku untuk VGA kelas atas dengan monitor kelas medium
dan high-end. Tipe pada generasi medium dan high-end umumnya dijual lebih
mahal dari standard monitor. Misalnya pada keluaran Philips monitor dibagi
atas kelas S (standard), M (multimedia atau medium) dan P (profesional).
Bila kebetulan memiliki tipe monitor sekelas ini (sewaktu membeli memang
mencari monitor yang lebih baik tentunya), coba saja merubah setting refresh
rate monitor lebih tinggi dengan bantuan driver monitor lain yang lebih
bagus. Berhasil tidaknya memang memerlukan trial dan error, karena tidak
semua monitor mampu. Pada pengujian dengan Philips 105 tahun keluaran 1996
refresh rate dapat dinaikan satu tingkat lebih tinggi dari standar manufaktur.
Pada pengujian dengan standard pilihan dari Win98, untuk resolusi 1152X864
(resolusi antara 1024X768 dan 1280X1024) pada setting refresh rate hanya
mencapai 72Hz. Tetapi setelah digunakan konfigurasi setting dari Eizo monitor
Flexscan F780iW refresh ! rate mencapai 75Hz. Tampilan pada monitor akan
lebih cerah pada setting monitor tersebut.
Pada pemakaian AGP VGA Generic TNT64 dengan driver Philips 105, resolusi
pada 1152x864 hanya mencapai 72Hz maksimal dari menu pilihan yang ada.
Sukses tidaknya merubah refresh diluar spesifikasi memang harus melalui
trial dan error. Kemungkinan gagal merubah memang tetap ada dan salah salah
malah membuat Windows menjadi blank screen. Bila terjadi kegagalan dalam
merubah refresh monitor, untuk mengembalikan ke setting semula dapat dirubah
pada modus SafeMode.
Untuk refresh rate pada resolusi standard 800x600, 1024x768 dan 1280x1024
memang sulit dikutak kutik tetapi pada resolusi non-standard seperti 1152X864
memang perlu dicoba. Mengapa tidak sayangkan bila membeli monitor mahal
tetapi tidak digunakan secara maksimal.
tapi dengan catatan...apabila monitor anda udah uzur atau udah tua
dimohon untuk tidak mencobanya..!!
Setting
umum untuk BIOS
Ras# to Cas#
delay
-
Angka clock untuk
waktu tunggu antara RAS dan CAS
-
Semakin
kecil setting memory akan di access semakin cepat
Ras# Precharge
time
-
Angka tunggu untuk
Precharge pada memory chip
-
Semakin
kecil angka setting semakin cepat memory di access
CPU to PCI IDE
posting
-
Waktu dari CPU
ke PCI bus dapat di buffer oleh controller
-
Aktifkan
dan setting pada angka terkecil. misalnya 3t adalah lebih cepat dari pada
4t
System BIOS
cacheable
-
Memindahkan (Copy)
system BIOS kedalam memory
-
Setting ini hanya
efektif dengan system BIOS pada setting Shadowed. Cache BIOS ROM adlah
pada F0000H-FFFFFH melalui L2 cache. Baiknya, peningkatan pada access sistem
BIOS. Dimana, tidak terjadi translate ke sistem yang lebih baik sebaik
operating sistem tidak memerlukan system BIOS terlalu banyak. Rekomendasinya
adalah setting Disable pada SYstem BIOS cache. karena selain membuang L2
cache pada Bandwidth, pada program yang mengunakan area BIOS ROM tersebut
akan terjadi Crash
Video BIOS cacheable
-
Memindahkan (Copy)
BIOS Video ke memory
-
Sebaiknya setting
Disable, pada BIOS ROM C0000H-C7FFFH akan melalui L2 cache memory. Sistem
ini akan memperbaiki performance Video BIOS. Tetapi tdaik meningkatkan
kecepatan pada OS yang mengunakan access pada Video card hardware secara
langsung. Selain itu juga, akan membuang percuma alokasi L2 cache memory
untuk pemakaian alokasi pada BIOS ROM.
-
Diset
pada disable
Video Ram Cacheable
-
Mengcopy RAM pada
VGA card ke memory untuk mempercepat access
-
Video ROM mengunakan
alokasi L2 cache pada A0000H-AFFFFH. Tujuannya adalah mempercepat access
pada Video memory. Cara ini tidak membuat performance meningkat.
-
banyak VGA card
yang sudah mengunakan bandwidth sampai 5.3GB/detik pada DDR misalnya. Sementara
SDRAm hanya memiliki kecepatan 0.8GB/detik atau 1.06GB/detik pada kecepatan
PC 133. Misalnya mengunakan P3 650, dengan L2 cache bandwidth 20.8 GB (256bit
X 650MHz), hal ini membuat penampilan yang lambat pada SDRAM dimana memory
VGA sebenarnya dapat bekerja lebih cepat dibandingkan alokasi ke SDRAM
memory.
-
Umumnya
tidak dibutuhkan, karena memory VGA sudah lebih cepat.
16 dan 8 Bit
I/O Recovery time
-
Angka pada cycle
clock untuk menperlambat proses I/O
-
Diset
pada angka terkecil untuk mempercepat proses I/O
Passive Release
-
Mengijinkan CPU
ke PCI bus untuk memproses selama non aktif.
-
Setting
terbaik adalah enable.
Delayed Transaction
-
Feature chipset
untuk 32 bit melakukan penulisan dari buffer dengan delay cylce.
-
Setting
adalah Enable, jika mengunakan PCI device yang sudah mendukung versi 2.1.
Bila mengalami masalah pada PCI (tidak mendukung versi 2.1) sebaiknya di
disable.
SDRAM RAS to
CAS delay
-
Mendelai setelah
CAS berhasil memproses signal dari RAS atau waktu tunggu antara data dari
Row address strobe ke Column address stribe.
-
Dapat
diaktifkan (enable), tetapi pada SDRAM yang hanya berkecepatan rendah akan
membuat computer hang. Bila memory gagal, sebaiknya dilakukan setting Disable.
SDRAM RAS Precharge
time
-
Jumlah waktu tunggu
yang dibutuhkan untuk merefresh memory sebelum process selanjutnya.
-
Semakin
kecil semakin mempercepat proses memory.
SDRAM CAS latency
-
Setting memory
untuk latency time, umumnya sudah diset pada SDRAM.
-
Semakin
kecil semakin baik, tergantung kecepatan memory.
Quick power
on selft test
-
Mempercepat waktu
power cool boot start
-
Setting
di enable untuk mempercepat computer melakukan booting
Video ROM shadow
-
Mengcopy address
ROM dari VGA ke memory
-
Dapat
diaktifkan pada VGA model lama, Disable bila VGA sudah mengunakan teknologi
baru
PCI/VGA Palette
snoop
-
Sinkronisasi antara
palette di dua vga card
-
Di
disable untuk setting terbaik, enable bila terdapat VGA dengan MPEG atau
VGA/TV converter.
PNP OS Instlled
-
Bila sistem OS
mengunakan PnP sistem, maka dapat di set dengan ON, hal ini mengijinkan
Management device resource mengambil alih dalam penanganan hardware
-
Untuk pilihan NO,
bila sistem OS tidak PnP, dan BIOS akan menangani sistem Hardware secara
manual.
Force Update
ESCD / Reset Configuration Data
-
ESCD (Extended
System Configuration Data) adalah feature dari sistem PnP BIOS yang menyimpan
sistem IRQ, DMA dan IO serta memory pada seluruh hardware baik ISA, AGP
dan PCI. Normalnya setting di set Disabled.
-
Tetapi bila mengunakan
menambah card baru, sistem akan di rekonfigurasi kembali dan kemungkinan
akan terjadi konflik. Untuk Bila sistem OS mengunakan PnP sistem, maka
dapat di set dengan ON, hal ini mengijinkan Management device resource
mengambil alih dalam penanganan hardware. Setting Enable akan memperbaharui
data pada BIOS dan pada process BOOT selanjutnya akan di set ke Disable
kembali oleh BIOS.
Resource Controllerd
By (Auto, manual)
-
BIOS mampu secara
otomatis mengkonfigurasi sistem pada proses BOOT dengan kompatible hardware
yang PnP. Normalnya di set AUTO. BIOS akan secara otomatis mengenal IRQ
dan DMA channel.
-
Tetapi ila terjadi
masalah pada sistem Reource secara otomatis, maka setting IRQ dapat diset
dengan IRQ dan DMA secara manual. Juga anda dapat melakukan setting manual
untuk IRQ dan DMA cahnnel dengan mengaktifkan LEGACY ISA A atau PCA/ISA
PnP.
-
Legacy ISA device
adalah sistem spesifikasi PC/AT dan dibutuhkan untuk setting IRQ /DMA agar
bekerja.
Assign IRQ for
VGA (Enable - Disable)
-
Untuk hardware
VGA card highend seperti 3D accelerator card membutuhkan setting Enable.
Setting disable dapat menyebabkan operasi card menjadi low performance.
Untuk baiknya bila terjadi masalah pada VGA sebaiknya di set Enable.
Assign IRQ for
USB (Enable - Disable)
-
Fungsi ini mirip
dengan Enable dan Disable alokasi IRQ untuk USB
-
Setting Enable,
bila mengunakan USB
-
Setting Disable,
akan menyebabkan USB device tidak bekerja dengan baik. Atau bila tidak
memiliki USB device sebaiknya di set Disable.
PCI IRQ Activaded
By (Edge - Level)
-
Edge adalah sistem
triggered (mengunakan single Voltage) untuk IRQ PCI card. Setting ini untuk
ISA card atau PCI card jenis lama.
-
Level adalah setting
multiple voltaged levels.
PIRQ
-
Pada PCI slot mampu
mengaktifkan 4 interupt, INT A, B, C, D
-
AGP slot mampu
diaktifkan dengan 2 INT, A dan B
-
Normalnya, masing
masing slot di alkokasikan dengan INT A. Dan INT lainnya di cadangkan untuk
AGP/PCI device lain yang membutuhkan lebih dari 1 IRQ atau juga IRQ dibutuhan.
-
AGP slot dan PCI
slot 1 mengunakan IRQ yang sama, Maka untuk menghindari konflik, hindari
pemakaian slot 1 dengan AGP.
-
Juga pada PCI slot
4 dan 5 mengunakan IRQ yang sama, Hindari pemasangan hardware yang mengunakan
INT pada slot 4-5
-
Untuk USB pengunakan
PIRQ 4