|
|
Media peningkatan Oleh : Ahmad Zayyidin.
Allah telah mensyari'atkan shaum sebagai ibadah sebagaimana telah mensyari'atkan shalat sebagai ibadah. Namun tak luput dari kesemua yang telah disyariatkan oleh Allah adalah untuk kemaslahatan hambanya. Seiring dengan itu semua hal yang paling mendasar dalam setiap ibadah yang dilaksankan oleh setiap hamba Allah adalah tauhidullah " la ilaha illa Allah Muhammadurrasulullah " itulah yang menjadi rukun asasi dari apa yang telah sedang dan akan dikerjakan oleh setiap muslimin. jikalau kita perhatikan dalam urutan arkanul Islam kita dapatkan syahadat ada point yang pertama. Disadari atau tidak ada rahasia ataupun hikmah dari penempatan syahadat pada rukun pertama dari arkanul Islam. Ia merupakan rukun asasi atau poros dari kesemua rukun yang lainnya. Maka bila tidak benar akidahnya maka yang lainnya akan sia sia. Bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan berkah dimana Allah telah mensyriatkan kepada kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah dalam sebulan penuh. Menahan lapar dan dahaga demi mencapai taqwa. Perlu kita perhatikan bahwasanya Allah mensyriatkan shaum tersebut bukan hanya menyiksa hambanya dengan melarang makan dan minum disiang hari melainkan ini adalah bulan tarbiyyah ataupun bulan pembinaan dan pengajaran. dimana dalam sebulan itu kita belajar untuk mengontrol hawa nafsu kita dimana kita menahan emosi dan berlatih untuk bersabar dan berlatih untuk berdisiplin. Kesemua hal diatas adalah sebuah media bagi kaum muslimin untuk meningkatkan kualitas diri, dimana kita pada hari biasa makan kapan saja tapi pada bulan ini kita berlatih untuk tidak makan sebelum fajar terbenam ini merupakan gerakan disiplin diri. Kemudian kita berlatih untuk mengontrol emosi yang ini menghasilkan sebuah komunitas yang adem ayem tanpa persengketaan yang penuh dengan jiwa kekeluargaan. Diakhir firman-Nya Allah menyebutkan " laalakum tattaqun " dengan media shaum ini Allah menghendaki kita untuk bertaqwa. Disini bisa kita lihat dengan shaum manusia diharapkan bisa meningkat satu derajat mencapai satu derajat taqwa. Sangatlah salah bila ada sebuah persepsi yang mengatakan bahwa dengan shaum ini adalah kemunduran kaum muslimin dimana tidak efektifnya etos kerja kaum muslimin pada bulan ini. Hal ini sangatlah bertentangan dengan apa yang telah Allah firmankan dalam al Quran yang dengan shaum Ramadhan ini kaum muslimin diharapkan untuk mencapai satu titik kemajuan. Ada salah seorang raja Tunis yang menginstruksikan kepada para buruh pabrik untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan karena itu akan berakibat fatal yaitu dengan menurunnya volume produksi pabrik yang akan melemah-kan income negara dan akan berakibat buruk pada ekono-mi, katanya. Hal itu sama sekali tidak beralasan dan hanya sebuah perkataan yang berlandaskan hawa nafsu. Padahal dengan shaum para buruh bisa meningkatkan volume produksi, waktu yang tersedia akan lebih banyak, waktu yang biasanya dipakai untuk makan siang itu bisa dipakai untuk bekerja malahan pada akhirnya bisa meningkatkan volume produksi. Jika tujuan para da’i untuk menunjukan manusia dari kegelapan menuju terangnya cahaya Tuhan, dari yang bagus menjadi lebih bagus, dari yang benar menjadi kebenaran haqiqi yang penuh dengan ridho Tuhan. Begitupun adanya shaum Ramadhan sebagai bulan tarbiyyah yang menjadi media untuk menigkatkan produktivitas dimana pekerja bisa lebih meningkatkan produksi pabrik para petani bisa meningkatkan hasil panennya dan para pelajarpun bisa meningkatkan volume belajarnya sehingga bisa mencapai sebuah kesuksesan fiddunya wal akhiroh, bukan hanya mendapatkan lapar dan haus yang tak bermakna dalam kehidupan. wallahu a’lam.*
|
|
|
Copyright © 2002 by GEMA DPC PPMI Tanta. All rights reserved. e-mail : [email protected]
|